Jumat, 29 Juli 2011

Brussel (Belgia)


Dari Leiden ke Brussel kita pake bus dan lama perjalanan 3 jam. Dari Leiden jam 13.00, tiba di Brussel jam 16.00. Kita menginap di rumah teman suamiku namanya Aki. Rumah Cuma 1 kamar, jadinya cewe bobo di kamar dan para cowo bobo di depan TV.
Keesokan paginya kita jalan2 keliling Brussel.
Pertama yang kita singgahi adalah Atomium. Kita beli tiket sekalian untuk masuk ke MiniEurope.
Di  Atomium, ngantri masuknya panjaaaa......ng banget. Kayak ular, krn kita datang juga pas musim liburan. Jadinya rame deh....
Berikutnya kita memasuki Mini Europe. Semua bangunan yg terkenal di benua Eropa semuanya ada disini dalam bentuk mini. Ada Menara Eiffel, menara Pisa, kincir angin khas Belanda, dll. Dengan mesuki Mini Europe berarti kita sudah mengelili benua Eropa.
Oh ya, Atomium dan Mini Europe semua nya dalam satu kompleks.

                                                                                                                                                                                                        


Berikutnya ke taman Jepang dan China. Tamannya kecil, tidak terlalu besar. Tapi ada pagoda khas Jepang dan ada bangunan rumah China. Tempatnya juga tidak jauh dari kompleks Atomium.
Karena hari sudah sore saatnya kita pulang ke rumah Aki dan menyiapkan makan malam. Sebelum pulang singgah dulu di toko Asia, belanja bahan makanan.
Keesokan harinya kita jalan2 melihat bangunan di Brussel. Kita juga mengunjungi Manekin Piss yg heboh. Ternyata patung nya kecil.....hihhi.... ^_^  Dan di sekitar Manekin Piss banyak yg manjual waffel khas Belgia. Dan wafelnya......enak bangeeet.....nyamm..nyam.... dan satu lagi, coklatnya....enaaaaaakkkkkk bgt.....dan ini merupakan khas Belgia.

                                                                                          @ Manekin Piss

Tidak jauh dari sini banyak bangunan bersejerah. Dan bangunannya2 ada nama2nya. Sayang buku tour guide kami hilang, saya tidak hapal nama bangunannya. 

Selasa, 19 Juli 2011

Menghias Kue

Hari minggu yang cerah, para ibu siap-siap untuk pertemuan jam 12 siang di rumah Mbak Ulfa. Hari ini ada kursus “Menghias Kue” dan masternya adalah Teh Nisa Mufti.

Para peserta: Mbak Ulfa (tuan rumah), Nisa Ichwan, Helda, k’ Fonna, Kezia, k’ Meli dan Finy. Semua antusia mendengar pengarahan dr sang master Teh Nisa Mufti. Kita belajar menghias kue dgn butter cream dan fondant.


Saya kebagian membuat cup cake sebanyak 35 buah. Kita menghias masing-masing cup cake nya. Dan hasilnya, viola....kereeen semua.....dan semua pulang membawa hasil karya masing-masing dengan wajah ceria.  

Minggu, 17 Juli 2011

Cotton Cake


Gara2 melihat foto kue teman, jd pengen nyoba bikin.
Alhamdulillah....berhasil....yippi.... ^_^
Walau cake nya kempes....tp rasanya enak n empuk. 


Coklat Cotton Cake
source : dapur mbk Mae (diadaptasi dari Tulip)

Bahan :
margarine+butter..........​.........60 gr
tepung terigu prot. rendah .....50 gr
coklat bubuk.....................​.....15 gr

susu cair......................​.........75 gr
kuning telur.....................​......5 butir

gula pasir.....................​.........120 gr
putih telur.....................​........5 butir
cream of tar-tar.....................3 gr
Ganache :
Dark coklat........................50gr
Susu cair...........................25ml
Mentega............................1 sdt


siapkan loyang, alasi dengan kertas roti (tdk usah dioles margarin, baik dasar loyang ataupun kertasnya)

panaskan butter, masukkan tepung dan coklat bubuk, aduk rata.. sisihkan.
 

hangatkan susu, kocok dengan kuning telur, lalu masukkan kedalam adonan tepung.
 

kocok putih telur dan cream of tar-tar, masukkan gula sedikit demi sedikit, terus kocok sampai mencapai soft peak.
 

aduk 1/3 adonan putih telur kedalam adonan tepung dan masukkan lagi kedalam adonan putih telur.. aduk perlahan.
 


Ketika matang, boleh dibiarkan didlm oven sebentar, supaya cake-nya tdk kaget dgn perubahan suhu yang mendadak..
 
bila cake menyusut dari volume awal, jangan khawatir.. saya dengar, itu normal..
 

Jumat, 15 Juli 2011

Sittich (burung parkit)

Pagi-pagi jam 8 pagi, suami ku teriak-teriak dari ruang tamu “ayank bangun ada burung, cantiik banget”. Karena lagi PMS, jd malas untuk bangun pagi. Akhirnya dengan mata terkantuk saya bangun, dan burung nya emang cantik. Berjambul, ekornya panjang dan ada blush-on di pipinya. Burungnya mencicit terus, sampai membangunkan tetangga sebelah. Awalnya sittich nangkring di tetangga sebelah, kamudian pindah ke balkon kita dan masuk ke rumah di lantai 5. Kita bingung, burung ini mau diapakan ya.....?? Dipelihara atau dilepaskan saja...?

Kami menelpon Bu Tri, secara dia udh lama banget tinggal di Dresden. Kalo kata orang Medan “kepala preman Dresden” hihihhii..... bu Tri tau semua peraturan di Dresden. Bu Tri menyarankan bikin pengumuman tempel di bawah, bila dalm 3 hari tidak ada yang merasa kehilangan telpon Zoo (kebun binatang) agar mereka yang mengambil dan merawatnya.

Tapi kita malas utuk merawat Sittich selama 3 hari. Hhm....kita teringat punya nomor hp tetangga di lantai 3. Namanya Frau Suna Bata. Kita menelponnya, dan ternyata Sittich ini punya dia. Alhamdulillah kita tidak perlu merawatnya selama beberapa hari.

Hikmahnya: kita harus bergaul dan punya nomer telpon tetangga, terutama kita disini sebagai pendatang dan bukan penduduk asli. Jadi kita bisa bertanya dengan tetangga.


Kamis, 14 Juli 2011

One day @ Keukenhof

Hari berikutnya dari pagi kita ke Keukenhof, taman bunga terbesar di dunia. Teletak di Lisse, tidak jauh dari kota Leiden. Tiket masuk plus bus dari Leiden-Keukenhof (pp)  20 euro. Taman ini memiliki berbagai macam jenis bunga tulip, bukan hanya tulip tapi juga ada rose, anggrek, dll.

Taman ini dibuat pada tahun 1949 oleh calon walikota Lisse, yang merupakan kota kecil di dekat Amsterdam. Yaitu untuk membuat sebuah pameran bunga agar penanam bunga dari penjuru Belanda dan Eropa dapat memamerkan bunga yang akan membantu Belanda sebagai eksportir bunga terbesar di dunia. Dalam waktu 50 tahun Keukenhof telah menjadi sebuah taman bunga terbesar di dunia. Keukenhof dibuka setahun sekali pada minggu terakhir bulan Maret sampai pertengahan bulan Mei.


Liburan Paskah (part II)

Sampai d Leiden sudah sore, kita ke rumah Luiz (teman suami). Saya manggilnya om Luiz, hihii.... ^_^. Tp kami tidak langsung ke rumah Om Luiz, kami kehilangan komunikasi. Krn suamiku tidak menyimpan no hp Luiz. Jadilah kami beli kartu telpon Belanda dulu, kemudian kami makan Poffertjes khas nya Belanda. Di belanda banyak banget masyarakat Indonesia, beda dengan Dresden. Setelah makan, dan ketemu dgn teman lama suami........akhirnya kami ketemu Luiz dan kerumahnya. Setelah meletakkan barang, kami langsung d bawa jalan om luiz. Pertama makan di warung Mbak Yanti, resto Indonesia ala Suriname. Makanannya maknyyyuuuss......sayang tidak sempat foto2, krn kita semua kelaparan lupa deh....foto2, hihihi....
Selanjutnya Scheveningen. Ini adalah pantai, kl di indo seperti ancol. Pengen lihat sunset, tp tdk kesampean. Di sepanjang pantai banyak cafe-cafe. Di scheveningan kita main Disco Bowling, yg sudah d rencanakan suamiku. Sama dengan bowling biasa, Cuma ada musiknya aza. Setelah cape main, kita pulang dan istirahat.


Matahari udah menyapa, dan hari ini adalah sabtu, ada pasar tradisional ato Fish Markt di Leiden. Mirip pajak di Medan, ada jualan ikan segar dan murah. Ria kalap melihatnya, kita beli kerang dan kepiting. Selain ikan ada juga yg julan kain, baju, bumbu2, dll.....





Ikan khas Belanda adalah ikan Hering. Dan ikan ini di makan mentah. Enak banget ikannya, tidak amis. Kalau ke Belanda WAJIB makan ikan Hering. Makan ikan nya pake garam dan bawang.




Dari pasar kita di bawa tour oleh Om Luiz. Kita ke Volendam, dan foto pake baju daerah Belanda. Ke tempat pembuatan terompa belanda yang disebut Klompen dan pembuatan keju.



Rabu, 13 Juli 2011

Liburan Paskah


Liburan paskah kali ini, kami habisi dengan berlibur ke Laiden. Kita pergi ber-4 yaitu saya, suami, Ria dan Dita. Dari dresden menggunakan IC jam 6 pagi. Dan lama perjalanan 7 jam, 3x ganti kereta. Dengan bawaan yg lumayan banyak. Karena bawa bekal makan selama di perjalanan plus kt pergi belum sarapan. Rute kereta Dresden-Moritsburg-Hannover-Schipol-Laiden. Dari Dresde-Moritzburg, kt bisa duduk.

Tp.....di kereta selanjutnya kt juga tdk bisa langsung duduk di kursi, nunggu melewati 1 stasiun dan ada yg turun baru deh....kt duduk nyaman. Keretanya penuh bgt, kt duduk di lorong kereta. Ya Allah.....serasa bukan di Jerman, bedanya dgn Indonesia disini lebih teratur. Walaupun duduk di lorong kereta dan org banyak yang lewat, kt tetap sedikit nyaman. Di dalam kereta tdk ada yg merokok. Jadi aman deh....

Kreasi Jilbab

Senang banget bisa mengkreasikan jilbab. Ini salah saatu contohnya.
Selamat mencoba..... ^_^

Ina's Scarf Tutorials

Selasa, 12 Juli 2011

Petualangan baru


Saya sampai d Dresden tanggal 27 November 2010. Disini saya jauh dari orang tua, abang, adik, teman-temanku di Medan dan orang-orang yang selalu sayang dan perhatian kepadaku. Disini saya memulai petualangan sebagai ibu rumah tangga. Alhamdulillah, suamiku sangat perhatian dan sabar membimbingku.
Saya berangkat dari Jakarta pada tanggal 26 November 2010 menggunakan pesawat Emirats. Dengan rute penerbangan Jakarta-Dubai-Frankfurt. Sampai d Frankfurt siang hari. Dan disini sudah masuk musim dingin, salju udah turun. Sesaat sebelum landing terlihat bandara tertutup salju yang tipis. Semua terlihat putih bersih.
Karena kereta ICE ke Dresden yang seharus jam 3 sore berubah menjadi jam 9 malam. Maka kami  sampai di Dresden jam 23.30. Negara dan kota yang tidak pernah kudatangi dan aku sangat asing disini. Bahasa yang beda, cara membaca tulusin yang beda dan kultur yang sangant berbeda.

Seminggu pertama makan pake lauk yang d bawa dari Medan. Berikutnya kita harus masak, kalo tidak masak bisa mati kelaparan. Mau jajan mahal dan yang halal jarang banget. Bali makanan disini harus hati-hati, banyak yang pake unsur babi. Yang mengajari saya masak adalah suami tercinta. Disini masyarakat Indonesia-nya sedikit sekali. Lebih kurang 40 orang termasuk anak-anaknya. Kita ada perkulpulan Forum Masyarakat Indonesia – Dresden atau di singkat dengan FORMID.
Disanalah kumpulnya masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Meroke. Disini kita semua udah seperti saudara. Setiap bulan kita kumpul untuk saling berbagi informasi, dan ada juga pengajian dan arisan untuk ibu-ibunya. Terkadang saya belajar juga dari ibu-ibu disini.

Selama jauh dari keluarga dan tinggal berdua dengan suami. Saya jadi mengenal dapur dan kawan-kawannya. Yang sebelumnya hanya bisa masak air dan indomie. Sekarang udah bisa masak nasi dan lauk pauk nya, dengan bumbu seadanya juga. 

Masakan pertama yang bisa saya masak adalah Touco Medan. Ini juga karena di paksa oleh ibu-ibu untuk menu makan pertemuan FORMID dengan judul Lontong Medan. Berhubung saya tinggal dan besar di Medan, jadi lah saya kebagian masak Touco ala Medan. Pertama yang saya hubungi Umi di Medan kemuadian mama mertua di Jakarta. Kedua resep saya gabung jadilah masakan pertamaku Touco Medan ala Nisa.
Yippie.....akhrinya berhasil..... ^_^ 


Ide membuat blog.

Ide membuat blog datang dari teman saya, Teh Nisa Mufti. Kami sama2 d perantauan, jauh dari keluarga dan saudara. Nama panggilan kami sama, yaitu Nisa. Kita berteman masih baru banget, baru 8 bulan. Tp udh bearas dekat banget, karena kita berdua sama2 "rame" hihihi.... Ngobrol juga nyambung. Kita berdua IRT dan menemani suami bertugas d Dresden. Kata Teh Nisa, "Nisa tu senang cerita ya....bikin blog aza kayak aku. Kita bisa banyak cerita d blog & byk teman baru nanti d blog. Lagian kt disinikan d rumah aza, tdk bs kerja. Dr pd nganggur bikin tulisan aza d blog." Jadi lah diri ku terinspirasi membuat blog.
Bismillah...... ^_^